Tuesday 8 September 2009

spesies materialistis, terus mengkonsumsi segala. mahluk bernama manusia yang selalu mendapati hal kemudian ingin mencoba hal baru. terus dimanjakan materi tidak membuat mahluk ini lantas berpaling kebawah, setidaknya melihat sekeliling. terlebih ingin mencari apa yang hakiki, makrifat selalu menggapai kebenaran, tapi amnesia permanen akan hal sejati menguasainya. hal musabab akan mana yang ada, mana yang nyata, mana yang berpangku dan mana yang hanya ada di kepala menuntunnya pada satu praktik dilematis dimana sekali hanya periuk dan hal materialistis yang bicara. ketika manusia itu sendiri tidak lagi memanusiakan manusia dengan nilai kemanusiaan tapi hanya atas dasar replika hal yang diyakini manusia paling hakiki di bumi, uang. uang bicara, uang bekerja, uang mengangkang diatas titik insani, meludahi nurani. anti kemapanan kelak hanya mitos para perusuh jalan yang tak lain hanya mencari bias bayangan bukan jati diri. lagi - lagi idealisme pembodohan yang katanya sejati tapi banci. merekati realita tak pelik hanya untuk tersenyum saja kita butuh dana.