Tuesday 14 July 2009

playground dreams.

Adalah mimpi setiap manusia yang menjadikan semuanya menjadi indah. Mimpi akan keindahan taman bermain masa anak-anak. Mimpi dimana hilangnya semua rasa sedih dan sakit kemudian semuanya bertolak menjadi sebuah motivasi akan adanya pencapaian hidup yang lebih baik. Mimpi-mimpi taman bermain adalah sebuah usaha mengabadikan riwayat sisi sunyi dari kegemerlapan pasar malam di siang hari. Disaat orang-orang terbuai oleh kegemerlapan dunia malam dan melupakan realita, sontak menjadi sunyi kala hari kembali terang. Semua riwayat terjerat bagai mimpi melalui sebuah lensa plastik yang indah

Monday 13 July 2009

on earth leaving.

Sebuah studi kecil akan beberapa situs yang mengandung nilai sejarah dengan media kamera berlensa plastik. Kemegahan akan situs candi adalah sebuah jerat riwayat pada masa lampau yang menunjukkan kemampuan membangun dari kaum kita yang sangat luar biasa. Demikian ketika situs lain yang telah runtuh tetap mengindikasikan akan eksistensi peradaban yang entah kapan akan musnah ini berusaha diabadikan melalui lensa plastik. Sejarah juga mematahkan kalimat pemutar balikan fakta dari sejarah itu sendiri yang mendasari kepentingan tertentu. Sejarah adalah sebuah persepsi, karena sejarah dapat membangun sekaligus meruntuhkan.

Sebuah kekhwatiran.

Ancaman akan musanhanya sebuah media penangkap kejadian adalah awal dari sebuah kekhawatiran. Antusiasme para pengguna sekaligus pecinta kamera mainan yang pada umumnya bersistem analog dalam era digital ini tidak diimbangi oleh produsen yang lebih memilih memperbanyak produk digitalnya yang lebih berpihak pada kapitalistik daripada produk rol film yang akan lebih mengantarkan eksklusivitas dari seni fotografi itu sendiri. Bukan berarti digital itu buruk, teknologi yang mempermudah merekam kejadian ini memang sangat menolong dalam segi teknis, namun demikian dapat dikatakan kemudahan ini menghambat proses belajar sekaligus membatasi proses kreatif dan menjadikannya tergantung pada teknologi. Secara subyektif, ancaman ini lah yang memberi motivasi untuk memotret berbagai obyek dengan media kamera mainan yang secara mekanis dapat digolongkan fully-analog. Karena entah sampai kapan kita tetap dapat menggunakan media ini hingga akhirnya benar-benar punah disebabkan tidak ada lagi produsen yang berminat memproduksi “peluru” dari kamera mainan ini. Karena analog dahulu, digital kemudian. ~because analog first, digital then.~

DOOMSDAY

setiap orang memiliki pandangan ataupun imajinasinya sendiri tentang "hari kiamat". entah itu menakutkan sangat atau malah menyenangkan. untuk yang kedua ini mungkin sangat sedikit orang yang beranggapan bahwa kiamat adalah hal yang paling menyenangkan yang tak mungkin bisa didapat sebelum hari akhir ini terjadi. tak bisa dipungkiri bayangan orang akan hari kiamat pastilah identik dengan kehancuran, kerusakan, bencana atau hal buruk lain yang mungkin kan terjadi. tapi apa kiamat itu ada dan pasti datang? itu pertanyaan yan tak butuh jawaban. adalah kesalahan besar bila ada yang berkata bekerjalah seakan kamu akan hidup seribu tahun lagi, beribadahlah seakan kamu akan mati besok. lantas kenapa manusia hanya akan mau ingat pada tuhannya hanya bila ia tahu bahwa besok ia akan mati? dan bila kenyataannya kematian itu akhir dari segalanya dan kiamat adalah hal yang tidak benar eksistensinya, apakah lantas manusia tidak akan ada yang beritual sesuai agamanya? sulit mendefinisikan kiamat itu sendiri, para pemuka memberi batasan yang aneh dan sulit diterima logika saya akan kata ini. tapi yang jelas saya meyakini kebenaran akan adanya hari kiamat, namun tidak seperti apa yang telah digambarkan guru saya waktu SD. kiamat bagi saya lebih cenderung pada bertransformasinya energi dari satu wujud pada bentuk yang lain. disini tuhan dengan caranya yang misterius melakukan peleburan sekaligus penciptaan akan satu bentuk kehidupan yang baru. transforamsi itu sendiri adalah akibat dari suatu sebab yang tak dapat diberi batasan. bisa saja karena konsumsi akan piranti plastik kita yang teramat luar biasa akan menghasilkan perubahan rupa dari semesta ini. lantas kenapa kiamat itu selalu menakutakan? bila kelak energi yang ada pada diri kita akan ditransformasikan dalam bentuk energi yang lebih bermutual tinggi dan berdaya guna lebih sebagai mahluk, bukankah itu hal paling menyenangkan. kelak saya menutup mata selamanya harapan sepenuhnya saya ingin bertransformasi menjadi cahaya bukan dalam makna artifisial.